Pembelajaran: senin, 11 agustus 2025

 


 Assalamualaikum
Selamat datang dikelas 6C anak-anak hebat, kelas yang akan menjadi tempat kalian belajar, bermain , dan bertumbuh bersama selama satu tahun ke depan. Bapak berharap kalian semua dapat menyesuaikan diri dengan kelas baru kalian. Jangan malu bertanya jika ada hal yang belum kalian pahami dan kami akan selalu berusaha membantu kalian untuk belajar dengan baik dan nyaman.bapak juga berharap kalian selalu melaksanan sholat lima waktu tepat pada waktunya dan selalu murojaah surat-surat pendek,agar bertambah selalu hafalan kalian


Mata Pelajaran MATEMATIKA
Tujuan Pembelajaran
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB.
Materi 
Menentukan FPB dan KPK

Kelipatan adalah mengalikan bilangan dengan setiap bilangan asli secara berurutan. Misalnya, kita pilih satu bilangan, yaitu 2. Kemudian, bilangan 2 tersebut kita kalikan dengan bilangan asli secara berurutan, seperti:

2 × 1 = 2

2 × 2 = 4

2 × 3 = 6 … dst.

 

Jadi, bilangan 2, 4, 6, dan seterusnya merupakan kelipatan dari 2.

Faktor adalah bilangan-bilangan yang dapat membagi sampai habis suatu bilangan. Misalnya, kita pilih satu bilangan, yaitu 10. Nah, bilangan 10 ini kira-kira bisa habis dibagi oleh bilangan apa saja, nih? Benar! Bilangan 10 bisa dibagi oleh 1, 2, 5, dan 10. Jadi, 1, 2, 5, dan 10 ini merupakan faktor dari 10.

Sekarang kamu sudah tahu kan apa itu kelipatan dan faktor. Selanjutnya, ayo kita masuk ke materi yang sudah kita tunggu-tunggu dari tadi! 

Apa sih faktor prima itu? Faktor prima adalah faktor-faktor dari bilangan bulat yang hanya memiliki dua faktor saja, yaitu 1 dan bilangan itu sendiri. Di bawah ini adalah langkah yang bisa kamu lakukan untuk mencari nilai KPK dan FPB dengan faktor prima. Langsung saja yuk kita simak!

Cara Mencari KPK dan FPB dengan Faktor Prima


Cara 1 : Dengan Pohon Faktor

 24 = 23 x 3
28 = 22 x 7
30 = 2 x 3 x 5
Untuk menentukan KPK, kalikan semua factor prima yang ada, jika ada factor prima yang sama, maka diambil yang pangkatnya terbesar.Jadi KPK dari 24, 28 dan 30 adalah :
= 23 x 3 x 7 x 5
= 8 x 3 x 7 x 5
= 840

Cara 2 : Dengan teknik Sengkedan


Untuk menentukan KPK, kalikan semua factor yang ada
KPK = 2 x 2 x 2 x 3 x 5 x 7
= 23 x 3 x 5 x 7
= 8 x 3 x 5 x 7
= 840

B. FPB (Faktor Persekutuan Terbesar)
FPB dari dua atau lebih bilangan adalah bilangan terbesar yang dapat membagi habis bilangan-bilangan tersebut.
Seperti KPK untuk menentukan FPB juga dapat digunakan teknik pohon faktor atau teknik sengkedan
Contoh :
Tentukan FPB dari 24, 28 dan 30
Cara 1 : dengan pohon factor, pohon faktor soal di atas perhatikan point A (soal KPK) diperoleh data :
24 = 23 x 3
28 = 22 x 7
30 = 2 x 3 x 5
Untuk menentukan FPB, kalikan semua faktor prima yang sama atau bersekutu dengan pangkat yang terkecil.
Jadi FPB dari 24, 28 dan 30 adalah :
= 2 x 3
= 6
(5 dan 7 tidak dikalikan karena tidak ada sama


Bahasa Indonesia
Tujuan Pembelajaran
Murid dapat memahami informasi dan kosakata baru yang          memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter

Materi Pembelajaran

A. Pengertian Kosakata Berdasarkan Makna

Jenis MaknaPenjelasanContoh
DenotatifMakna yang sebenarnya atau lugas, sesuai kamus."Ia menulis di papan tulis."
KonotatifMakna tambahan, bersifat emosional atau nilai rasa, tergantung konteks."Ia adalah buaya darat." (artinya: lelaki yang suka mempermainkan wanita)
Kiasan (Majas)Makna tidak langsung, bersifat perbandingan atau simbolik."Wajahnya secantik rembulan." (perbandingan/kiasan)

🧾 B. Kosakata Baru dalam Konteks

  1. Identifikasi makna melalui konteks kalimat:

    • Kalimat: “Badai emosi melanda dirinya setelah mendengar kabar itu.”
      → Kosakata baru: badai emosi
      → Makna: perasaan yang sangat kacau atau marah hebat (kiasan)

  2. Gunakan strategi memahami kosakata baru:

    • Baca seluruh kalimat.

    • Cermati kata-kata sekitar.

    • Tentukan apakah maknanya literal atau tidak.

    • Jika perlu, cari di kamus.

🔍 C. Penerapan: Mengidentifikasi Objek, Fenomena, dan Karakter

1. Objek

Gunakan kosakata bermakna denotatif dan konotatif untuk menggambarkan objek secara lebih ekspresif.

Contoh:

  • Denotatif: Pohon itu besar dan rindang.

  • Konotatif: Pohon itu seperti penjaga setia halaman rumah.

2. Fenomena

Fenomena alam atau sosial bisa digambarkan dengan kosakata kiasan agar lebih hidup.

Contoh:

  • Denotatif: Angin kencang melanda desa.

  • Kiasan: Angin amarah alam menyapu desa kecil itu.

3. Karakter

Karakter tokoh dalam cerita bisa dihidupkan dengan penggunaan makna konotatif/kiasan.

Contoh:

  • Denotatif: Ia adalah guru yang tegas.

  • Konotatif/kiasan: Ia adalah singa di kelas, disegani dan ditakuti.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISI KISI PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL : TEMA 1

pembelajaran: jum'at, 19 september 2025

Pembelajaran: senin, 1 september 2025